Jumat, 02 Juni 2017

#46 Kenangan Selama di SMA - Fannmed

Selama gue duduk di bangku SMA mulai dari kelas 10 sampai kelas 12, gue baru merasakan akan solidaritas dan kekeluargaan dengan teman kelas itu waktu kelas 11. 









Kenapa gak dari  kelas 10 aja sih?  

"Karena waktu kelas 10 itu, gue masih tergila-gila sama belajar dan tidak memperdulikan hal tersebut dan itu pun gue hanya mempunyai teman di kelas itu sedikit aja, bisa di bilang belum berbaur yakan. Tapi gue jujur karena waktu pertama kali duduk di bangku SMA itu gue ngeliat secara kasat mata kalau dulu anak-anaknya pada songong tapi beberapa ada yang enggak." That's the answer. 



Oke lanjut...

Kenapa baru merasakan akan solidaritas dan kekeluargaan di kelas 11?

" Ya karena waktu kelas 11 itu gue mulai mikir kenapa gue terlalu serius sama pelajaran ini masa dimana kamu harus serius tapi santai, dan gue mulai berbaur sama teman dan akhirnya suka maupun duka kami jalanin bersama di kelas. Apalagi kan di sekolah SMA PD ini mempunyai ciri khas sendiri joy yaitu di setiap hari jumat harus nampil Xpresi. Nah pas kelas ku ditunjukkan buat nampil Xpresi minggu depan itu anak-anak kelas masih santai banget, belum ada persiapan, giliran tinggal beberapa 2 hari sebelum nampil Xpresi itu anak-anaknya baru selesaiin rekaman belum latihan buat tampil, dan H-1 baru kita latihan sampe malam dan besok paginya pas sebelum kita nampil dan itupun setiap H-1 latihan gak ada kata kalo gak beribut lah, marah-marah lah, dan untuk serius itu mereka gak ada . Giliran pas nampil gile bro bagus bener deh pokoknya."

Mulai dari habis Xpresi kelas 11 itu kita solid dan kekeluargaannya luar biasa banget dan sampe sekarang juga tetap begitu.










Mulai dari gurunya nerangin malah asik sendiri, kalo ada dapat jawaban ataupun soal ulangan duluan itu bagi bagi tapi juga ada yang pelit sih, terus otak-otak anak ips pula tapi jurusan ipa bisa di bilang ipaes haha.. solid, dan kalo sudah pada gabut itu biasanya ada yg jail suka foto-foto terus diedit, baru itu kalo lagi free class itu main UNO atau gak main Werewolf. tapi kalo anak kelas sih nda pulang sekolah, istirahat pelajaran dan dirumah masing-masing pun andalannya main werewolf. Pokoknya mulai dari suka maupun duka kita jalanin, solid apalagi kekeluargaannya juga luar biasaaa...




































































Pesanku buat kalian semua itu 
KEEP IN TOUCH! and Miss u all!


Thanks to tiffany yang udah sabar karena aku suka bersin, waktu aku gabut, kamu udah sabar karena ku gangguin, thanks juga udah ngebantu aku dalam Bahasa inggris.





Kamis, 29 Desember 2016

WHEN? - Short Story #1

1

Untuk kesekian kalinya aku pindah sekolah karena orangtua sering dapat tugas kerjaan ke luar kota dan keluar negri, tapi ini yang terakhir aku untuk pindah sekolah. Orangtuaku mendaftarkan ku di sekolah swasta di Jakarta, Indonesia. Tetapi harus di tes untuk bisa masuk jurusan mana, setelah keluar hasil tesnya ternyata aku masuk ke jurusan IPA. Seminggu setelah aku mendaftarkan diri, aku pun sudah mulai bisa bersekolah di SMA Dharma Bangsa dan SMA tersebut ada asramanya bagi yang mau tinggal di asrama tapi aku tidak memilih untuk tinggal di asrama. Seperti yang kita ketahui masa sekolah penuh dengan masa percintaan, perkelahian, dan lain-lain. Bagi seorang yang berada diurutan ke 10, romansa percintaan anak muda hanyalah sebuah omong kosong.

Dan diawal aku mulai masuk ke sekolah tersebut, aku belajar selama sembilan jam perhari. Kalo bagiku itu mungkin hidup terkadang bikin capek dan tidak adil. Dan mereka yang terlahir dengan otak yang pintar dan rajin, ada juga yang pintar dalam kesenian dll. Dan inilah diriku yang berada diurutan ke 10 dari duapuluh orang dikelas, karena murid baru jadinya aku memperkenalkan diriku di depan teman-temanku. Namaku Zaevenna Alfeyra Christie Elyiara biasa dipanggil Eve karena tidak ribet orang memanggil namaku, guru pun mempersilahkan aku untuk duduk dan belajar sampe bel berbunyi menandakan waktu pulang sekolah.

Keluar dari kelas, banyak teman yang ingin berkenalan denganku. Awalnya ku kira setiap pindah sekolah aku merasa kesepian rasanya susah betul mencari teman, tapi baru sekarang merasakan tidak kesepian. Mungkin ini cuma pemikiranku aja yang begini. Setelah beberapa bulan aku nyaman bersekolah di SMA Dharma Bangsa, aku ingin beradaptasi di lingkungan kota tempatku tinggal, jadi aku putuskan untuk melanjutkan aktivitasku di luar sekolah yaitu mengikuti olahraga bela diri. Olahraga bela diri yang ku ikuti dari kecil adalah taekwondo, dan aku sudah berada di tingkat ke 3 yaitu sabuk merah (asisten pelatih/senior),karena orangtuaku sering pindah jadinya aku sempat vakum untuk gak berolahraga dulu. Sekarang, orangtuaku akan tetap tinggal di kota ini yang cukup lama, setidaknya aku bisa terjun ke dunia bela diri lagi.

Aku pun mulai mencari dimana ya tempat yang bagus untuk aku berlatih dengan baik, akhirnya ketemu juga dan aku segera mendaftarkan diri untuk gabung latihan dengan mereka dan memperkenalkan diri. Setelah beberapa bulan aku gabung latihan, ada murid baru yang ingin bergabung untuk latihan, dengan senang hati pelatih kami menerima dia. Setelah latihan, aku merasa haus dan segera aku pergi mengambil minumku di mobil, pas aku pergi ngambil botol minumku disisi lain dia memperkenalkan dirinya

“Halo teman-teman, perkenalkan nama saya Feiffel Efraim Zacchaeus Laurance, biasa dipanggil Zac, senang bisa gabung dengan kalian Ucapnya.

“Panjang banget ya namanya(sambil tertawa) tapi gapapa… panggilan saya disini Sanim, dan nama saya Toriq” Ujar Sanim Toriq

“Siap Sanim Toriq” Ujarnya.  

Setelah perkenalannya aku pun kembali lagi, dan berbincang-bincang dengan teman-temanku,

"Uyy... kamu darimana aja?" ucap Medi,

"Aku habis minum tadi, emangnya kenapa?" balasku,

"Ituloh tadi ada perkenalan sama anak baru" ucapnya Vena,

"Ganteng tau anak barunya itu kak eve..." ucap Yasmin sambal mengacungkan jempolnya,

"Hah? Ganteng? Gantengan mana sama abangku song joong ki yang di korea..." ucapku sambil tertawa,

"Apa tadi kamu bilang? Abangku kalii ituuu, oppaaaa.." ucapnya Laras sambil membayanginya,

"Eish.. Kalian berdua ini demam banget drama korea... gantengan juga bapak ku sendiri.." ucap Medi sambil tertawa,

"Sssttt.. diam diam sudah lah kalian ini nanti Sanim Toriq ngeliat kalian yang masih beribut ini kena hukum baru tau" ucap Vena.

Akhirnya kita semua diam dan mendengarkan amanah dari Sanim Toriq. Setelah selesai aku siap-siap untuk pulang dan sambil berjalan keluar pintu aku tidak sengaja menyenggol orang karena aku hanya melihat kebawah tanpa memandang orang yang di depank u itu siapa dan pas aku menatap keatass, guess what? ternyata di depanku itu si anak baru,

“Maaf ya, tadi gak sengaja nabrak” ucapku.

“Hmmm.. Iya gapapa kok, by the way tadi kayaknya waktu aku memperkenalkan diri kamu lagi ambil minum di mobil ya?” Ucap Zac

“Kok tau?” ucapku heran.

“Tadi gak sengaja dengar percakapan kamu sama teman-temanmu.. O,iya namaku Zac, sena  ng bisa berkenalan denganmu” ucapnya sambil menggulurkan tangannya,

“Namaku Eve, senang bisa berkenalan denganmu tapi gak usah sampe gitu juga" ucapku

Dan dia mengepalkan tangannya kembali, setelah itu aku pulang kerumah. Sesampai dirumah aku membuka pintu dan disambut dengan senyuman manis dari bibiku dan melihat-lihat sekeliling rumah yang terasa sepi banget lalu aku menanyakannya ke bibi,

"Bi, mama sama papa kemana? kok sepi sekali sih?" ucapku heran,

"Gini Non Fey, Tuan tadi tiba-tiba dapat telpon untuk memimpin rapat di luar kota untuk hari ini dan besok Tuan pulang, sedangkan Nyonya lagi sibuk dengan kerjaan di kantor mungkin lembur kerjanya non" ucap bibi,

"Ohhh begitu ya bi, yasudah aku mau ke kamar dulu.." ucapku,

"Non gak makan dulu? (sambil menawarkan) bibi udah masak makanan kesukaannya non lohh..." ucap bibi,  dalam hati aku males makan karena kecapean tapi bibi udah masakkin makanan favoritku jadi keputusanku

"Iya bi, aku mandi dulu setelah mandi baru aku makan bi" ucapku dengan nada lembut,  lalu aku menuju kamar dan bibi kembali mengerjakan tugas rumah. Beberapa menit kemudian bibi heran kok aku gak keluar dari kamar dan setelah bibi cek ternyata aku ketiduran , bibi menyelimutiku dan berbisik "Non makanannya bibi taro di meja ya kalo non udah bangun makanannya dimakan ya.." aku hanya mendengarkannya saja lalu bibi keluar dan menutup pintu kamar.





2

Pukul setengah enam pagi alarm ku berbunyi dan aku segera mematikannya lalu kembali tidur, beberapa menit kemudian seseorang masuk ke kamar ku dan dia berjalan kearah tempat tidurku lalu dia membanguni ku dengan suara keras,
“Woi… bangun, udah jam berapa ini? Nanti telat ke sekolah loh..” ucapnya.
Tapi aku gak menghiraukan tetap lanjut tidur, karena aku gak mau bangun jadi dia menyiram air ke muka ku dan otomatis aku kaget dan kesel karena muka ku jadi basah,
“Wehh.. apa apaan sih ini…” ucapku.
“Bangun wehh bangun kalo masih tidur gue siram lu lagi loh” ucapnya.
Dan aku malah balik tidur tetapi anak ini tetap gak nyerah untuk membangunkan ku lalu dia nyiram air ke muka ku untuk kedua kalinya.  Karena aku disiram lagi akhirnya aku pun bangun tetapi belum membuka mataku dan belum beranjak dari tempat tidur.
“Haduhh.. enak-enak tidur gini muka gue disiram pake air, siapa sih yang nyuruh gini?” ucapku yang masih setengah sadar.
Gue!”ucapnya.
Tak lama setelah dia bilang “Gue!” aku langsung berpikir kalo suaranya dia mirip dengan suaranya Archi, tapi bener gak sih itu suaranya Archi sedangkan yang ku tahu kalo Archi itu masih sekolah di Prancis yaitu tempat kelahiranku, seketika pikiranku buyar karena dia memercikkan air ke mukaku,

“Bangun bangunn” ucapnya

Aku pun membuka mata lalu melihat kalo orang yang membanguni ku itu Archi dan tebakanku benar,

“Archi?” ucapku dengan kaget

“Bukan, gue Taylor Swift” ucapnya jail

“Hah?” ucapku heran

“(tertawa) ya jelas lah gue Archi, bangun mbanya udah jam berapa ini!” ucapnya dengan lembut

“Iya” ucapku

“Yaudah sana siap-siap, gue tunggu di luar” ucapnya

Archi pun keluar dan aku beranjak dari tempat tidur dan segera bersiap-siap, beberapa menit kemudian keluar dari kamar aku melihat kalo Papa, Mama dan Archi yang sedang menyantap makan pagi mereka, aku pun langsung menghampiri mereka.

“Pagi pa, pagi ma..” ucapku sambil mencium pipi mereka berdua

“Pagi sayang” ucap kedua orangtuaku

“Gimana tidurnya sayang? Nyenyak?” ucap mama

“Nyenyak dong, tapi pas bangunnya mukaku basah” ucapku

Mendengar perkataanku seperti itu kedua orangtua hanya tertawa lalu tersenyum kepada ku,

“Kok bisa sayang?” ucap papa

“Ini pasti ulahnya Archi kan” ucap mama

“Yups, tau aja mamaku ini” ucap Archi yang hanya tersenyum

“Tau tuh pa, tanya aja sama Archi nya” ucapku dengan kesel

“Hahaha… sudahlah nak jangan muka kayak gitu, senyum dong masih pagi loh ini” ucap papa sambil mengelus rambutku,

“Iya pa, tapi ma kapan sih Archi datangnya? Kok gak ada ngabarin Feyra dulu?” ucapku heran

“Tadi malam, mama sengaja gak ngabarin karena ceritanya mau suprisein kamu, tapi pas dia datang kamunya udah tidur deh” ucap mama

“Ohh gitu… yaudah ma, Feyra pergi dulu ya” ucapku sambil mencium pipi papa dan mama

Setelah aku pamit ke papa dan mama, aku pun pergi ke sekolah dengan mobil pribadiku sendiri sedangkan Archi pergi diantar supir, di perjalanan aku gak sengaja melihat ke spion kalo mobilnya Archi ada dibelakangku mobilku, aku pun heran tapi karena aku gak terlalu pedulikan itu aku pun tetap melaju karena takut pagar sekolah ditutup.

Pukul tujuh kurang satu menit aku pun nyampe di sekolah, ku buka pintu mobil dan keluar dari mobil lalu aku mengunci pintu mobil dan bergegas masuk ke kelas yang sudah ada di jadwal mata pelajaran. Beberapa menit kemudian bel pun berbunyi dan aku sudah berada di dalam kelas sambil berbincang-bincang dengan teman-teman ku,

“Eh jam pelajaran pertama apa ya?” ucapku

“Ma te ma ti ka” ucap Tasya

“Yaelah, gak usah d eja juga sya” ucap Dennis sambil memperbaiki rambutnya

“(tertawa centil) Ya gapapa keles, suka – suka aku lah, mulut.. mulut ku juga” ucap Tasya

“Iya deh sukak kau lah” Ujar Reynaldhi

“Ohhh.. Asik nih matik (tertawa) Siapa nama gurunya?” tanyaku

“Bu Nira” balas Rachel

“Oh..” ucapku

“Eh guys, kalian tau gak..” tanya  Ega

“Gak tau ” ucap Reynaldhi sambil meledek Ega,


“Yaelah belum selesai Ega ngomong sudah disela sama elu” ucap Tera sambil tersenyum

“Itusudah kesiannya aku ini ( tertawa). Jadi gini, menurut info yang aku dapat nih, kalo kelas kita katanya ada kedatangan murid baru” ucap Ega. (Ega adalah anak yang up to date, jadi kalo ada informasi yang kita belum tau dia yang tau duluan)

“Iyakah? The best memang Ega ini ”ucapku

“Yupss.. Ega gitu loh..” ucap Ega sambil menggagahkan dirinya sendiri.

“Setelah kedatangan eve kemarin.. sudah datang anak baru lagi, uma ay dar…” ucap Rasya sambil menggelengkan kepala,

“Cewek atau cowok? Kalo cewek, cantik kah? Wah kesempatan nih yakan bos?” ucap Dennis (merangkul Reynaldhi)

“Dengar dengar sih cowok.. tapi gak tau juga ya.. yang penting aku tau nya ada murid baru sih” ucap Ega

“Yah, semoga aja lah cewek, biar ku gebet dah” ucap Dennis sambil merapikan rambutnya

“Wooo.. dasar tukang playboy” Ledekku

Mendengar perkataanku, semua anak kelas pada tertawa. Waktu anak-anak kelas pada tertawa, Bu Nira pun datang dengan tiba-tiba, anak-anak kelas pun kaget dan segera kembali ke tempat duduk masing-masing. Setelah itu Bu Nira memberitahu ke anak kelas, kalo kelas ku kedatangan murid baru.

“Anak-anak, kalian kedatangan teman baru loh” ucap Bu Nira

“Siapa bu?” tanya Rein (salah satu anak kelas)
Ibunya pun memanggil murid baru itu untuk masuk kelas, saat murid baru itu masuk kelas aku pun heran sambil mengangkat alis kananku dan Bu Nira menyuruh dia memperkenalkan dirinya,

“Oke nak, perkenalkan dirimu” ucap Bu Nira

“Halo Friends, perkenalkan nama ku Feiffel Efraim Zacchaeus Laurance, kalian bisa panggil aku Zac, berkenalan dengan kalian” ucap Zac

Setelah Zac memperkenalkan dirinya Bu Nira menyuruh dia mencari tempat duduk yang kosong, dan dia memilih untuk duduk di samping ku karena tinggal bangku di samping ku aja yang kosong. Bu Nira pun memulai pembelajaran hingga bel istirahat pun berbunyi.

Di waktu istirahat, anak-anak pada berhamburan untuk pergi ke luar kelas, aku dan teman-teman pergi ke kantin karena lapar, di kantin kami membeli makanan yang mau kami beli dan mencari tempat duduk.

“ Eh itu nah di ujung kosong” ucap Reynaldhi

“Nah cakep..” ucap Tera

Lalu mereka pun ke ujung dan duduk.

“Sya, geser dikit dong” ucap  Rachel

“Sya siapa dulu ini?” ucap Rasya

“Tasya! Bukan elu keles” ucap Rachel

“Ya selow aja dong” ucap Rasya

“Kalo aku gak mau geser, gimana?” ucap Tasya jail

“Yaelah pelit amat dah, sempit ini” ucap Rachel

“Iya tau aku” ucap Tasya sambil menggeser sedikit

“Hadeh kalian berdua ini” ucap ku sambil tersenyum tipis

“Selamat makan guys” ucap Dennis

Aku dan teman-teman pun menyantap makan siang kami. Lima belas menit kemudian kami pun selesai makan dan waktu istirahat kami tinggal lima menit. Kami pun segera beranjak dan pergi ke kelas sedangkan aku tidak ke kelas dulu tapi menuju ke toilet karena sakit perut. Keluar dari toilet, bel masukan berbunyi, aku pun langsung bergegas ke kelas karena takut dikasih hukuman. Sesampai di kelas, anak-anak kelas pada heran melihatku berkeringatannya banyak banget tetapi aku tidak memperdulikannya dan sedikit lega karena gurunya belum ada di kelas, lalu aku pun duduk di tempatku, 

“Elu kenape? kok kek ngos-ngosan gitu?” ucap Dennis

“Iya tuh.. sampe keringatnya banyak betul bercucuran” ucap Tasya

“Elu habis dikejar-kejar sama setan? makanya sampe begini?” ucap Rachel

“Bentar.. bentar, aku minum dulu, air mana air?” ucapku sambil mengatur kembali pernapasanku

“Ini air lu..” ucap Ega

Aku pun minum banyak sampe habis karena capek lari, tapi Tasya melihatku begitu dia pun ngasih aku tissue buat ngelap keringatku,

“Thank you..” ucapku

“Jawab dulu yang aku tadi tanya” ucap Rachel

“Iya Sabar.. Jadi aku itu lari ke kelas karena takut kena hukum gara-gara terlambat masuk ke kelas, bukan karena hal lain…” ucapku

“Yaelah.. gitu doang mah selow aja” ucap Dennis

“Selow?” tanya ku

“Iya eve.. kalo kayak gitu gak usah di takutin bah..” ucap Tera

Aku mendengar respon dari mereka pun senyum kecil karena sekolahku dulu itu ada peraturannya gak boleh sampe terlambat masuk kelas kalo bel selesai istirahat berbunyi, mungkin aku masih kebawa sampe sekarang. Beberapa menit kemudian, guru datang dan pembelajaran selanjut pun dimulai sampe  jam pembelajaran sekolah berakhir.

Tepat pukul dua siang bel pulang sekolah pun berbunyi, anak-anak pada siap-siap untuk pulang. Tapi sebelum aku ke parkiran mobil, aku menuju loker ku untuk menyimpan buku ku hari ini dan mengambil buku ku yang buat besok. Tak lama dari loker aku menuju ke parkiran mobil lalu pergi ke tempat latihan. Sesampai di tempat latihan, aku berjalan dan melihat kalau tempatnya sepi mungkin orang-orang belum pada datang dan sepertinya hanya aku seorang yang duluan. Menaruh tas di tempat yang bisa  lalu mendengarkan lagu, musik mengalun-ngalun  dan tertidur.

To be continue...