1
Untuk kesekian kalinya aku pindah
sekolah karena orangtua
sering dapat tugas kerjaan ke luar kota dan keluar negri, tapi ini yang terakhir aku untuk
pindah sekolah. Orangtuaku mendaftarkan ku di sekolah swasta
di Jakarta, Indonesia. Tetapi
harus di tes untuk bisa masuk jurusan mana, setelah keluar hasil tesnya
ternyata aku masuk ke jurusan IPA. Seminggu setelah aku mendaftarkan diri, aku
pun sudah mulai bisa bersekolah di SMA Dharma Bangsa dan SMA tersebut ada
asramanya bagi yang mau tinggal di asrama tapi aku tidak memilih untuk tinggal
di asrama. Seperti yang kita ketahui masa sekolah penuh dengan masa percintaan,
perkelahian, dan lain-lain. Bagi seorang yang berada diurutan ke 10, romansa percintaan anak muda
hanyalah sebuah omong kosong.
Dan diawal aku mulai masuk ke
sekolah tersebut, aku belajar selama sembilan jam perhari. Kalo bagiku itu
mungkin hidup terkadang bikin capek dan tidak adil. Dan mereka yang terlahir
dengan otak yang pintar dan rajin, ada juga yang pintar dalam kesenian dll. Dan
inilah diriku yang berada diurutan ke 10 dari duapuluh orang dikelas, karena murid baru jadinya aku
memperkenalkan diriku di depan teman-temanku. Namaku Zaevenna Alfeyra Christie Elyiara biasa
dipanggil Eve karena tidak ribet orang memanggil namaku, guru pun
mempersilahkan aku untuk duduk dan belajar sampe bel berbunyi menandakan waktu
pulang sekolah.
Keluar dari kelas, banyak teman yang
ingin berkenalan denganku. Awalnya ku kira setiap pindah sekolah aku merasa
kesepian rasanya susah betul mencari teman, tapi baru sekarang merasakan tidak
kesepian. Mungkin ini cuma pemikiranku aja yang begini. Setelah beberapa bulan
aku nyaman bersekolah di SMA Dharma Bangsa, aku ingin beradaptasi di lingkungan
kota tempatku tinggal, jadi aku putuskan untuk melanjutkan aktivitasku di luar
sekolah yaitu mengikuti olahraga bela diri. Olahraga bela diri yang ku ikuti
dari kecil adalah taekwondo, dan aku sudah berada di tingkat ke 3 yaitu sabuk
merah (asisten pelatih/senior),karena orangtuaku sering pindah jadinya aku
sempat vakum untuk gak berolahraga dulu. Sekarang, orangtuaku akan tetap
tinggal di kota ini yang cukup lama, setidaknya aku bisa terjun ke dunia bela
diri lagi.
Aku pun mulai mencari dimana ya
tempat yang bagus untuk aku berlatih dengan baik, akhirnya ketemu juga dan aku
segera mendaftarkan diri untuk gabung latihan dengan mereka dan memperkenalkan
diri. Setelah beberapa bulan aku gabung latihan, ada murid baru yang ingin
bergabung untuk latihan, dengan senang hati pelatih kami menerima dia. Setelah latihan, aku merasa haus dan
segera aku pergi mengambil minumku di mobil, pas aku pergi ngambil botol
minumku disisi lain dia memperkenalkan dirinya
“Halo
teman-teman, perkenalkan
nama saya Feiffel Efraim Zacchaeus Laurance, biasa dipanggil Zac, senang bisa
gabung dengan kalian” Ucapnya.
“Panjang banget ya namanya(sambil tertawa)
tapi gapapa… panggilan saya disini Sanim, dan nama saya Toriq” Ujar Sanim Toriq
“Siap
Sanim Toriq” Ujarnya.
Setelah perkenalannya aku pun
kembali lagi, dan berbincang-bincang dengan teman-temanku,
"Uyy... kamu darimana
aja?" ucap Medi,
"Aku habis minum tadi, emangnya
kenapa?" balasku,
"Ituloh tadi ada perkenalan
sama anak baru" ucapnya Vena,
"Ganteng tau anak barunya itu
kak eve..." ucap
Yasmin sambal mengacungkan jempolnya,
"Hah? Ganteng? Gantengan mana
sama abangku song joong ki yang di korea..." ucapku sambil tertawa,
"Apa tadi kamu bilang? Abangku
kalii ituuu, oppaaaa.." ucapnya Laras sambil membayanginya,
"Eish.. Kalian berdua ini demam
banget drama korea...
gantengan juga bapak ku sendiri.." ucap Medi sambil tertawa,
"Sssttt.. diam diam sudah lah
kalian ini nanti Sanim Toriq ngeliat kalian yang masih beribut ini kena hukum baru
tau" ucap Vena.
Akhirnya kita semua diam dan
mendengarkan amanah dari Sanim Toriq. Setelah selesai aku siap-siap untuk pulang dan sambil
berjalan keluar pintu aku tidak sengaja menyenggol orang karena aku hanya
melihat kebawah tanpa memandang orang yang di depank u itu siapa dan pas aku menatap
keatass, guess what? ternyata di depanku itu si anak baru,
“Maaf
ya, tadi gak sengaja nabrak” ucapku.
“Hmmm..
Iya gapapa kok, by the way tadi kayaknya waktu aku memperkenalkan diri kamu
lagi ambil minum di mobil ya?” Ucap Zac
“Kok
tau?” ucapku heran.
“Tadi
gak sengaja dengar percakapan kamu sama teman-temanmu.. O,iya namaku Zac, sena ng bisa berkenalan denganmu” ucapnya sambil menggulurkan tangannya,
“Namaku Eve, senang bisa berkenalan
denganmu tapi gak usah sampe gitu juga" ucapku
Dan dia mengepalkan tangannya kembali, setelah itu aku
pulang kerumah. Sesampai dirumah aku membuka pintu dan disambut dengan senyuman
manis dari bibiku dan melihat-lihat sekeliling rumah yang terasa sepi banget
lalu aku menanyakannya ke bibi,
"Bi, mama sama papa kemana? kok sepi sekali sih?" ucapku
heran,
"Gini Non Fey, Tuan tadi
tiba-tiba dapat telpon untuk memimpin rapat di luar kota untuk hari ini dan
besok Tuan pulang, sedangkan Nyonya lagi sibuk dengan kerjaan di kantor mungkin
lembur kerjanya non…" ucap bibi,
"Ohhh begitu ya bi, yasudah aku mau ke kamar
dulu.." ucapku,
"Non gak makan dulu? (sambil
menawarkan) bibi udah masak makanan kesukaannya non lohh..." ucap bibi, dalam hati aku males makan karena kecapean tapi bibi
udah masakkin makanan
favoritku jadi keputusanku
"Iya bi, aku mandi dulu setelah
mandi baru aku makan bi" ucapku dengan nada lembut, lalu aku menuju kamar dan bibi kembali
mengerjakan tugas rumah.
Beberapa menit kemudian bibi heran kok aku gak keluar dari kamar dan setelah
bibi cek ternyata aku ketiduran , bibi menyelimutiku dan berbisik "Non
makanannya bibi taro di meja ya kalo non udah bangun makanannya dimakan
ya.." aku hanya mendengarkannya saja lalu bibi keluar dan menutup pintu
kamar.
2
Pukul setengah enam pagi alarm ku berbunyi dan aku segera mematikannya lalu
kembali tidur, beberapa menit kemudian seseorang masuk ke kamar ku dan dia
berjalan kearah tempat tidurku lalu dia membanguni ku dengan suara keras,
“Woi… bangun, udah jam
berapa ini? Nanti telat ke sekolah loh..” ucapnya.
Tapi aku gak
menghiraukan tetap lanjut tidur, karena aku gak mau bangun jadi dia menyiram
air ke muka ku dan otomatis aku kaget dan kesel karena muka ku jadi basah,
“Wehh.. apa
apaan sih ini…” ucapku.
“Bangun wehh
bangun kalo masih tidur gue siram lu
lagi loh” ucapnya.
Dan aku malah
balik tidur tetapi anak ini tetap gak nyerah untuk
membangunkan ku lalu dia nyiram air ke muka ku
untuk kedua kalinya. Karena
aku disiram lagi akhirnya aku pun bangun tetapi belum
membuka mataku dan belum beranjak dari tempat tidur.
“Haduhh..
enak-enak tidur gini muka gue disiram pake air, siapa sih yang nyuruh gini?” ucapku yang masih setengah sadar.
“Gue!”ucapnya.
Tak lama setelah dia bilang “Gue!” aku langsung berpikir kalo suaranya
dia mirip dengan suaranya Archi, tapi bener gak sih itu suaranya Archi
sedangkan yang ku tahu kalo Archi itu masih sekolah di Prancis yaitu tempat
kelahiranku, seketika pikiranku buyar karena dia memercikkan air ke mukaku,
“Bangun bangunn” ucapnya
Aku pun membuka mata lalu melihat kalo orang yang membanguni ku itu
Archi dan tebakanku benar,
“Archi?” ucapku dengan kaget
“Bukan, gue Taylor Swift” ucapnya jail
“Hah?” ucapku heran
“(tertawa) ya jelas lah gue Archi, bangun mbanya udah jam berapa ini!”
ucapnya dengan lembut
“Iya” ucapku
“Yaudah sana siap-siap, gue tunggu di luar” ucapnya
Archi pun keluar dan aku beranjak dari tempat tidur dan segera
bersiap-siap, beberapa menit kemudian keluar dari kamar aku melihat kalo Papa,
Mama dan Archi yang sedang menyantap makan pagi mereka, aku pun langsung
menghampiri mereka.
“Pagi pa, pagi ma..” ucapku sambil mencium pipi mereka berdua
“Pagi sayang” ucap kedua orangtuaku
“Gimana tidurnya sayang? Nyenyak?” ucap mama
“Nyenyak dong, tapi pas bangunnya mukaku basah” ucapku
Mendengar perkataanku seperti itu kedua orangtua hanya tertawa lalu
tersenyum kepada ku,
“Kok bisa sayang?” ucap papa
“Ini pasti ulahnya Archi kan” ucap mama
“Yups, tau aja mamaku ini” ucap Archi yang hanya tersenyum
“Tau tuh pa, tanya aja sama Archi nya” ucapku dengan kesel
“Hahaha… sudahlah nak jangan muka kayak gitu, senyum dong masih pagi loh
ini” ucap papa sambil mengelus rambutku,
“Iya pa, tapi ma kapan sih Archi datangnya? Kok gak ada ngabarin Feyra
dulu?” ucapku heran
“Tadi malam, mama sengaja gak ngabarin karena ceritanya mau suprisein
kamu, tapi pas dia datang kamunya udah tidur deh” ucap mama
“Ohh gitu… yaudah ma, Feyra pergi dulu ya” ucapku sambil mencium pipi
papa dan mama
Setelah aku pamit ke papa dan mama, aku pun pergi ke sekolah dengan
mobil pribadiku sendiri sedangkan Archi pergi diantar supir, di perjalanan aku
gak sengaja melihat ke spion kalo mobilnya Archi ada dibelakangku mobilku, aku
pun heran tapi karena aku gak terlalu pedulikan itu aku pun tetap melaju karena
takut pagar sekolah ditutup.
Pukul tujuh kurang satu menit aku pun nyampe di sekolah, ku buka pintu
mobil dan keluar dari mobil lalu aku mengunci pintu mobil dan bergegas masuk ke
kelas yang sudah ada di jadwal mata pelajaran. Beberapa menit kemudian bel pun
berbunyi dan aku sudah berada di dalam kelas sambil berbincang-bincang dengan
teman-teman ku,
“Eh jam pelajaran pertama apa ya?” ucapku
“Ma te ma ti ka” ucap Tasya
“Yaelah, gak usah d eja juga sya” ucap Dennis sambil memperbaiki
rambutnya
“(tertawa centil) Ya gapapa keles, suka – suka aku lah, mulut.. mulut ku
juga” ucap Tasya
“Iya deh sukak kau lah” Ujar Reynaldhi
“Ohhh.. Asik nih matik (tertawa) Siapa nama gurunya?” tanyaku
“Bu Nira” balas Rachel
“Oh..” ucapku
“Eh guys, kalian tau gak..” tanya Ega
“Gak tau ” ucap Reynaldhi sambil meledek Ega,
“Yaelah belum selesai Ega ngomong sudah disela sama elu” ucap Tera
sambil tersenyum
“Itusudah kesiannya aku ini ( tertawa). Jadi gini, menurut info yang aku
dapat nih, kalo kelas kita katanya ada kedatangan murid baru” ucap Ega. (Ega
adalah anak yang up to date, jadi kalo ada informasi yang kita belum tau dia
yang tau duluan)
“Iyakah? The best memang Ega ini ”ucapku
“Yupss.. Ega gitu loh..” ucap Ega sambil menggagahkan dirinya sendiri.
“Setelah kedatangan eve kemarin.. sudah datang anak baru lagi, uma ay
dar…” ucap Rasya sambil menggelengkan kepala,
“Cewek atau cowok? Kalo cewek, cantik kah? Wah kesempatan nih yakan
bos?” ucap Dennis (merangkul Reynaldhi)
“Dengar dengar sih cowok.. tapi gak tau juga ya.. yang penting aku tau
nya ada murid baru sih” ucap Ega
“Yah, semoga aja lah cewek, biar ku gebet dah” ucap Dennis sambil
merapikan rambutnya
“Wooo.. dasar tukang playboy” Ledekku
Mendengar perkataanku, semua anak kelas pada tertawa. Waktu anak-anak
kelas pada tertawa, Bu Nira pun datang dengan tiba-tiba, anak-anak kelas pun
kaget dan segera kembali ke tempat duduk masing-masing. Setelah itu Bu Nira
memberitahu ke anak kelas, kalo kelas ku kedatangan murid baru.
“Anak-anak, kalian kedatangan teman baru loh” ucap Bu Nira
“Siapa bu?” tanya Rein (salah satu anak kelas)
Ibunya pun memanggil murid baru itu untuk masuk kelas, saat murid baru
itu masuk kelas aku pun heran sambil mengangkat alis kananku dan Bu Nira
menyuruh dia memperkenalkan dirinya,
“Oke nak, perkenalkan dirimu” ucap Bu Nira
“Halo Friends, perkenalkan nama ku Feiffel Efraim Zacchaeus
Laurance, kalian bisa panggil aku Zac, berkenalan dengan kalian” ucap Zac
Setelah Zac memperkenalkan dirinya Bu Nira menyuruh dia mencari tempat
duduk yang kosong, dan dia memilih untuk duduk di samping ku karena tinggal
bangku di samping ku aja yang kosong. Bu Nira pun memulai pembelajaran hingga
bel istirahat pun berbunyi.
Di waktu istirahat, anak-anak pada berhamburan untuk pergi ke luar
kelas, aku dan teman-teman pergi ke kantin karena lapar, di kantin kami membeli
makanan yang mau kami beli dan mencari tempat duduk.
“ Eh itu nah di ujung kosong” ucap Reynaldhi
“Nah cakep..” ucap Tera
Lalu mereka pun ke ujung dan duduk.
“Sya, geser dikit dong” ucap Rachel
“Sya siapa dulu ini?” ucap Rasya
“Tasya! Bukan elu keles” ucap Rachel
“Ya selow aja dong” ucap Rasya
“Kalo aku gak mau geser, gimana?” ucap Tasya jail
“Yaelah pelit amat dah, sempit ini” ucap Rachel
“Iya tau aku” ucap Tasya sambil menggeser sedikit
“Hadeh kalian berdua ini” ucap ku sambil tersenyum tipis
“Selamat makan guys” ucap Dennis
Aku dan teman-teman pun menyantap makan siang kami. Lima belas menit
kemudian kami pun selesai makan dan waktu istirahat kami tinggal lima menit.
Kami pun segera beranjak dan pergi ke kelas sedangkan aku tidak ke kelas dulu
tapi menuju ke toilet karena sakit perut. Keluar dari toilet, bel masukan
berbunyi, aku pun langsung bergegas ke kelas karena takut dikasih hukuman.
Sesampai di kelas, anak-anak kelas pada heran melihatku berkeringatannya banyak
banget tetapi aku tidak memperdulikannya dan sedikit lega karena gurunya belum
ada di kelas, lalu aku pun duduk di tempatku,
“Elu kenape? kok kek ngos-ngosan gitu?” ucap Dennis
“Iya tuh.. sampe keringatnya banyak betul bercucuran” ucap Tasya
“Elu habis dikejar-kejar sama setan? makanya sampe begini?” ucap Rachel
“Bentar.. bentar, aku minum dulu, air mana air?” ucapku sambil mengatur
kembali pernapasanku
“Ini air lu..” ucap Ega
Aku pun minum banyak sampe habis karena capek lari, tapi Tasya melihatku
begitu dia pun ngasih aku tissue buat ngelap keringatku,
“Thank you..” ucapku
“Jawab dulu yang aku tadi tanya” ucap Rachel
“Iya Sabar.. Jadi aku itu lari ke kelas karena takut kena hukum
gara-gara terlambat masuk ke kelas, bukan karena hal lain…” ucapku
“Yaelah.. gitu doang mah selow aja” ucap Dennis
“Selow?” tanya ku
“Iya eve.. kalo kayak gitu gak usah di takutin bah..” ucap Tera
Aku mendengar respon dari mereka pun senyum kecil karena sekolahku dulu
itu ada peraturannya gak boleh sampe terlambat masuk kelas kalo bel selesai
istirahat berbunyi, mungkin aku masih kebawa sampe sekarang. Beberapa menit
kemudian, guru datang dan pembelajaran selanjut pun dimulai sampe jam pembelajaran sekolah berakhir.
Tepat pukul dua siang bel pulang sekolah pun berbunyi, anak-anak pada
siap-siap untuk pulang. Tapi sebelum aku ke parkiran mobil, aku menuju loker ku
untuk menyimpan buku ku hari ini dan mengambil buku ku yang buat besok. Tak
lama dari loker aku menuju ke parkiran mobil lalu pergi ke tempat latihan.
Sesampai di tempat latihan, aku berjalan dan melihat kalau tempatnya sepi
mungkin orang-orang belum pada datang dan sepertinya hanya aku seorang yang
duluan. Menaruh tas di tempat yang bisa
lalu mendengarkan lagu, musik mengalun-ngalun dan tertidur.
To be continue...